Aku bekerja
Bukan buat ke pesta
Ini muka penuh luka
Siapa punya?
Kudengar seru menderu
Dalam hatiku
Apa hanya angin lalu?
Lagu lain pula
Menggelepar tengah malam buta
Ah...!!!
Segala menebal, segala mengental
Segala tak kukenal...
Selamat tinggal...!
-Charil Anwar-
selamat tinggal? loh ko selamat tinggal? baru saja cerita dimulai sudah selamat tinggal. ia ini adalah ahir untuk sebuah awal. alkisah ami seorang yang disukai oleh si lelaki tanpa sebatang roko gudang garam ini telah memilih untuk menjalani hidupnya dengan seseorang yang lain. maka dari itu dia berkata selamat tinggal. tapi tenang dia tidak bersedih atau bahkan sudi untuk sekedar mendengarkan Across Five April (maaf bukan maksud mendiskriminankan genre.red), dia malah semangat! loh ko? semangat untuk apa? ia semangat untuk membuktikan bahwa hidup dia akan lebih termotivasi oleh seseorang yang bahkan tidak mempedulikannya. eh kerasa ga kalo tulisannya serius teuing? ganti ah nying teu rame serius mah. ahahha.
hari ini aku lalui dengan sangat nestapa, melihat guling bak ingin memeluk saja, melihat anak kecil sd berlarian serasa melihat kamu tersenyum. miserable sekali ya? haha ya gitu deh boo. okey secara gethoo yah guvwe udah kaya gini, sekarang guvwe mesti bikin resolusi! ia resolusi!
hmm apa ya resolusi yang bagus? kurus dalam waktu dua bulan? wah boleh punya tuh. ntar tinggal mejeng-mejeng di PVJ tiap malem minggu, pasti dapet lah satu mah. tapi apa kurus saja menunjang? lalu muka mau dikemanakan? dimana mana orang melihat fisik itu yang pertama bentuk muka baru bentuk perut dan kemudian bentuk dompet juga bentuk kendaraan. berarti resolusi yang tepat adalah : FACIAL! hell yes! natasha skin care adalah tempat jagal yang paling aduhay untuk wajah saya yang jauh dari kemiripan akan Fedi Nuril. eh tapi kalo muka bersih mengkilap bak Dimas Beck pun tetap saja muka saya begini adanya, dengan segala kekurangan tanpa ada sedikit kelebihan. kurang mancung, bulu mata kurang lentik, mata kurang indah, bentuk muka kurang bagus. yang berlebih hanya lemak lemak yang bergelayut di pipi kanan dan kiri. aaarrrgggggggggghhh tidak! ibu kenapa kau memilih ayah yang tidak ganteng, coba saja bu kalau kau menikah dengan Roy Marten pasti sekarang aku sudah jadi idola di sekolah dengan menggandeng cewe cewe hedonis di tangan kiri dan remaji teladan di tangan kanan. dan nene! kenapa kau memilih kake? sehingga melahirkan ayah. padahal kan kau bisa pilih Rudi Wowor, agar saya bisa terlahir sebagai blesteran. tapi saudaraku sekalian itu lah CINTA. tidak pandang muka tidak pandang status tidak pandang drajat, bahkan tidak pernah memandang akan perasaan sendiri yang sudah "jatuh bangun aku". oleh karna itu buyarkan semua resolusi saya yang terdengar sangan arealistis atau tidak realistis. jalani saja hidup dengan seadanya. ketika harus menunggu, ya kalau yakin menunggu itu bagus ya sudah tunggu. seperti apa kata Ungu "masiiiiiiih disini menantiiiii muuu berharap cinta kita akan bersatuuuu" biar Pasha menyanyikannya seperti kebelet ingin buang feses tapi tetap saja lagu itu terdengar miris dikuping para panglima yang setia akan kata menunggu termasuk mungkin Bob Marley. huft... jelek kamu dimana sih? aku mulai lelah berlarian ke hatimu. (HAAHAHAHAHA)
"Anggur merah yang slalu memabukkan diriku kuanggap
Belum seberapa.... Dahsyatnya!
Bila dibandingkan dengan senyumanmu membuat aku
Jatuh Bangun
Anggur merah yang slalu memabukkan diriku kuanggap
Belum seberapa.... Dahsaytnya!
Bila dibandingkan dengan rayuanmu membuat aku
Lesu darah
Untuk apa kau berikan aku benang yang kusut
Sementara diriku harus membuat kain, kain yang halus
Untuk apa kau hidangkan aku cinta yang kalut
Sementara tanganmu telah engkau berikan pada yang lain
SUNGGUH TEGANYA DIRIMU
TEGANYA TEGANYA TEGANYA TEGANYAAA....
Oh pada diriku
Aku belum mau mati karena cintamu
Lalu menderita...
Walaupun tali cinta masih mengikat-ikat di leherku
Lebih baik ku kecewa
Daripada ku merana
Hingga terluka...
Karna pengobat cinta sungguh sangat mahal-mahal harganya
Laksana menabur uang tapi hati ini sakit sendiri
Laksana ketiban bulan tapi bumi ini hancur sendiri"
-MEGGY Z - SENYUM MEMBAWA LUKA-
Minggu, 11 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
berkisah bijak, menangis sedu

Tidak ada komentar:
Posting Komentar